Sabtu, 30 Juni 2012

37 Kebiasaan Orang Tua Yang Tanpa Disadari Menghasilkan Perilaku Buruk Pada Anak

1. Raja yang Tak Pernah Salah
Sewaktu anak kita masih kecil dan belajar jalan tidak jarang tanpa sengaja mereka menabrak kursi atau meja. Lalu mereka menangis. Umumnya, yang dilakukan oleh orang tua supaya tangisan anak berhenti adalah dengan memukul kursi atau meja yang tanpa sengaja mereka tabrak. Sambil mengatakan, "Siapa yang nakal ya? Ini sudah Papa/Mama pukul kursi/mejanya…sudah cup….cup…diem ya..Akhirnya si anak pun terdiam.
Ketika proses pemukulan terhadap benda benda yang mereka tabrak terjadi, sebenarnya kita telah mengajarkan kepada anak kita bahwa ia tidak pernah bersalah.
Yang salah orang atau benda lain. Pemikiran ini akan terus terbawa hingga ia dewasa. Akibatnya, setiap ia mengalami suatu peristiwa dan terjadi suatu kekeliruan, maka yang keliru atau salah adalah orang lain, dan dirinya selalu benar. Akibat lebih lanjut, yang pantas untuk diberi peringatan sanksi, atau hukuman adalah orang lain yang tidak melakukan suatu kekeliruan atau kesalahan.
Kita sebagai orang tua baru menyadari hal tersebut ketika si anak sudah mulai melawan pada kita. Perilaku melawan ini terbangun sejak kecil karena tanpa sadar kita telah mengajarkan untuk tidak pernah merasa bersalah.
Lalu, apa yang sebaiknya kita lakukan ketika si anak yang baru berjalan menabrak sesuatu sehingga membuatnya menangis? Yang sebaiknya kita lakukan adalah ajarilah ia untuk bertanggung jawab atas apa yang terjadi; katakanlah padanya (sambil mengusap bagian yang menurutnya terasa sakit): " Sayang, kamu terbentur ya. Sakit ya? Lain kali hati-hati ya, jalannya pelan-pelan saja dulu supaya tidak membentur lagi."
2. Berbohong Kecil
Awalnya anak-anak kita adalah anak yang selalu mendengarkan kata-kata orang tuanya, Mengapa? KArena mereka percaya sepenuhnya pada orang tuanya. Namun, ketika anak beranjak besar, ia sudah tidak menuruti perkataan atau permintaan kita? Apa yang terjadi? Apakah anak kita sudah tidak percaya lagi dengan perkataan atau ucapan-ucapan kita lagi?
Tanpa sadar kita sebagai orang tua setiap hari sering membohongi anak untuk menghindari keinginannya. Salah satu contoh pada saat kita terburu-buru pergi ke kantor di pagi hari, anak kita meminta ikut atau mengajak berkeliling perumahan. Apa yang kita lakukan? Apakah kita menjelaskannya dengan kalimat yang jujur? Atau kita lebih memilih berbohong dengan mengalihkan perhatian si kecil ke tempat lain, setelah itu kita buru-buru pergi? Atau yang ekstrem kita mengatakan, "Papa/Mama hanya sebentar kok, hanya ke depan saja ya, sebentaaar saja ya, Sayang." Tapi ternyata, kita pulang malam. Contah lain yang sering kita lakukan ketika kita sedang menyuapi makan anak kita, "Kalo maemnya susah, nanti Papa?Mama tidak ajak jalan-jalan loh." Padahal secara logika antara jalan-jalan dan cara/pola makan anak, tidak ada hubungannya sama sekali.
Dari beberapa contah di atas, jika kita berbohong ringan atau sering kita istilahkan "bohong kecil", dampaknya ternyata besar. Anak tidak percaya lagi dengan kita sebagai orang tua. Anak tidak dapat membedakan pernyataan kita yang bisa dipercaya atau tidak. akibat lebih lanjut, anak menganggap semua yang diucapkan oleh orang tuanya itu selalu bohong, anak mulai tidak menuruti segala perkataan kita.
Apa yang sebaiknya kita lakukan?
Berkatalah dengan jujur kepada anak. Ungkapkan dengan penuh kasih dan pengertian:
"Sayang, Papa/Mama mau pergi ke kantor. Kamu tidak bisa ikut. Tapi kalo Papa/Mama ke kebun binatang, kamu bisa ikut."
Kita tak perlu merasa khawatir dan menjadi terburu-buru dengan keadaan ini. Pastinya membutuhkan waktu lebih untuk memberi pengertian kepada anak karena biasanya mereka menangis. Anak menangis karena ia belum memahami keadaan mengapa orang tuanya harus selalu pergi di pagi hari. Kita harus bersabar dan lakukan pengertian kepada mereka secara terus menerus. Perlahan anak akan memahami keadaan mengapa orang tuanya selalu pergi di pagi hari dan bila pergi bekerja, anak tidak bisa ikut. Sebaliknya bila pergi ke tempat selain kantor, anak pasti diajak orang tuanya. Pastikan kita selalu jujur dalam mengatakan sesuatu. Anak akan mampu memahami dan menuruti apa yang kita katakan.
3. Banyak Mengancam
"Adik, jangan naik ke atas meja! nanti jatuh dan nggak ada yang mau menolong!"
"Jangan ganggu adik,nanti MAma/Papa marah!"
Dari sisi anak pernyataan yang sifatnya melarang atau perintah dan dilakukan dengan cara berteriak tanpa kita beranjak dari tempat duduk atau tanpa kita menghentikan suatu aktivitas, pernyataan itu sudah termasuk ancaman. Terlebih ada kalimat tambahan "….nanti Mama/Papa marah!"
Seorang anak adalah makhluk yang sangat pandai dalam mempelajari pola orang tuanya; dia tidak hanya bisa mengetahui pola orang tuanya mendidik, tapi dapat membelokkan pola atau malah mengendalikan pola orang tuanya. Hal ini terjadi bila kita sering menggunakan ancaman dengan kata-kata,namun setelah itu tidak ada tindak lanjut atau mungkin kita sudah lupa dengan ancaman-ancaman yang pernah kita ucapkan
Apa yang sebaiknya kita lakukan? .
Kita tidak perlu berteriak-teriak seperti itu. Dekati si anak, hadapkan seluruh tubuh dan perhatian kita padanya. tatap matanya dengan lembut, namum perlihatkan ekspresi kita tidak senang dengan tindakan yang mereka lakukan. Sikap itu juga dipertegas dengan kata-kata, "Sayang, Papa/Mama mohon supaya kamu boleh meminjamkan mainan ini pada adikmu. Papa/Mama akan makin sayang sama kamu." Tidak perlu dengan ancaman atau teriaka-teriakan. Atau kita bisa juga menyatakan suatu pernyataan yang menjelaskan suatu konsekuensi, misal "Sayang, bila kamu tidak meminjamkan mainan in ke adikmu,Papa/Mama akan menyimpan mainan ini dan kalian berdua tidak bisa bermain. MAinan akan Papa/Mama keluarkan, bila kamu mau pinjamkan mainan itu ke adikmu. Tepati pernyataan kita dengan tindakan.
4. Bicara Tidak Tepat Sasaran
Pernahkah kita menghardik anak dengan kalimat seperti, "Papa/Mama tidak suka bila kamu begini/begitu!" atau "Papa/Mama tidak mau kamu berbuat seperti itu lagi!" Namun kita lupa menjelaskan secara rinci dan dengan baik, hal2 atau tindakan apa saja yang kita inginkan. Anak tidak pernah tahu apa yang diinginkan atai dibutuhkan oleh orang tuanya dalam hal berperilaku. Akibatnya anak terus mencoba sesuatu yang baru. Dari sekian banyak percobaan yang dilakukannya, ternyata selalu dikatakan salah oleh orang tuanya. Hal ini mengakibatkan mereka berbalik untuk dengan sengaja melakukan hal2 yang tidak disukai orang tuanya. Tujuannya untuk mrmbuat orang tuanya kesal sebagia bentuk kekesalan yang juga ia alami (tindakannya selalu salah di hadapan orang tua).
Apa yang sebaiknya kita lakukan?
Sampaikanlah hal2 atau tindakan2 yang kita inginkan atau butuhkan pada saat kita menegur mereka terhadap perilaku atau hal yang tidak kita sukai.Komnikasikan secara intensif hal atau perilaku yang kita inginkan atau butuhkan. Dan pada waktunya, ketika mereka sudah megalami dan melakukan segala hal atau perilaku yang kita inginkan atau butuhkan , ucapkanlah terimakasih dengan tulus dan penuh kasih sayang atas segala usahanya untuk berubah.
5. Menekankan pada Hal-hal yang salah
Kebiasaan ini hampir sama dengan kebiasaan di atas. Banyak orang tua yang sering mengeluhkan tentang anak2nya tidak akur, suka bertengkar. Pada saat anak kita bertengkar, perhatian kita tertuju pada mereka, kita mencoba melerai atau bahkan memarahi. Tapi apakah kita sebagai orang tua memperhatikan mereka pada saat mereka bermain dengan akur? Kita seringkali menganggapnya tidak perlu menyapa mereka karena mereka sedang akur. Pemikiran tersebut keliru, karena hak itu akan memicu mereka untuk bertengkar agar bisa menarik perhatian orang tuanya,
Apa yang sebaiknya kita lakukan?
Berilah pujian setiap kali mereka bermain sengan asyik dan rukun, setiap kali mereka berbagi di antara mereka dengan kalimat sederhana dan mudah dipahami, misal: "Nah, gitu donk kalau main. Yang rukun." Peluklah mereka sebagai ungkapan senang dan sayang.
6. Merendahkan Diri Sendiri
Apa yang anda lakukan kalau melihat anak anda bermain Playstation lebih dari belajar? Mungkin yang sering kita ucapkan pada mereka, "Woy… mati in tuh PS nya, ntar dimarahin loh sama papa kalo pulang kerja!" Atau kita ungkapkan dengan pernyataan lain, namun tetap dengan figur yang mungkin ditakuti oleh anak pada saat itu. Contoh pernyataan ancaman diatas adalah ketika yang ditakuti adalah figur Papa.
Perhatikanlah kalimat ancaman tersebut. Kita tidak sadar bahwa kita telah mengajarkan pada anak bahwa yang mampu untuk menghentikan mereka maen ps adalah bapaknya, artinya figure yang hanya ditakuti adalah sang bapak. Maka jangan heran kalau jika anak tidak mengindahkan perkataan kita karena kita tidak mampu menghentikan mereka maen ps.
Apa yang sebaiknya kita lakukan?
Siapkanlah aturan main sebelum kita bicara; setelah siap, dekati anak, tatap matanya, dan katakan dengan nada serius bahwa kita ingin ia berhenti main sekarang atau berikan pilihan, misal "Sayang, Papa/Mama ingin kamu mandi. Kamu

Sabtu, 23 Juni 2012

today

nemuin 1 akun twitter yg namanya sama alias silvia dan ternyataaaa..

1. bersuamikan seorang toni juga yang bekerja di bidang IT (wow sama lagi).

2. lagi hamil minggu ke 34 ( aku minggu ke 32)

3. di prediksi anak yg dikandungan adalah cowo (me too!)

4. and guess what .. anak pertamanha bernama Rayyan (and  mine Royyan .. )

5. ortunya orang bukit tinggi (wooh)

6. sama2 pake kerudung pulak

7. hmm asal suami sama2 jawa tp blm jelas dia jawa mana

hoooo freaky coincidence yaaar.. bedanya aku hamil anak ke 3 dia anak pertama haha .. subhanallah kok bisa yah? :D

hari ini mengquote twit and emailed it to bapake


image



hehe dan siangnya abis liat liat foto d anyer di pesbuknya eci ceting ma c mas

aku : haaa fotoku jelek2 :(
mas : =)) ga fotogenik siih
mas : rafiq tuh fotogenik
aku : gpplah g fotogenik di kamera yang penting aku fotogenik di matamu #eaaaa
mas : cieeeee
mas : siaaaaap

hahahaha sekian dan terima kasih :/

today

nemuin 1 akun twitter yg namanya sama alias silvia dan ternyataaaa..

1. bersuamikan seorang toni juga yang bekerja di bidang IT (wow sama lagi).

2. lagi hamil minggu ke 34 ( aku minggu ke 32)

3. di prediksi anak yg dikandungan adalah cowo (me too!)

4. and guess what .. anak pertamanha bernama Rayyan (and  mine Royyan .. )

5. ortunya orang bukit tinggi (wooh)

6. sama2 pake kerudung pulak

7. hmm asal suami sama2 jawa tp blm jelas dia jawa mana

hoooo freaky coincidence yaaar.. bedanya aku hamil anak ke 3 dia anak pertama haha .. subhanallah kok bisa yah? :D

hari ini mengquote twit and emailed it to bapake


image



hehe dan siangnya abis liat liat foto d anyer di pesbuknya eci ceting ma c mas

aku : haaa fotoku jelek2 :(
mas : =)) ga fotogenik siih
mas : rafiq tuh fotogenik
aku : gpplah g fotogenik di kamera yang penting aku fotogenik di matamu #eaaaa
mas : cieeeee
mas : siaaaaap

hahahaha sekian dan terima kasih :/

Kamis, 07 Juni 2012

tentang sembelit

diambil dari TL nya @dokterAnakKita

Pagiii... Sulit pup tmsk salah 1 FAQ di TL, sy ijin share sekilas kestwit ttg konstipasi atau sembelit atau bedegelen(basa jawi)

Srg kita merasa panik klo anak tdk bab setiap hari, atau melihat bayi menggeliat/mengejan smp wajah memerah saat bab

Padahal itu hal wajar, ngejan adalah 'alarm' yg penting spy bayi tau & org lain sigap menyambut pup yg coming soon :D

Mnrt para ahli pencernaan, bab 2mgu berturut2 (pd anak usia Jd jarang bab tp pup lunak & mudah kluar BUKAN sembelit, sebaiknya meski bab tiap hari, klo kluarnya sulit (krn pup keras/besar) = SEMBELIT

Gmn dg bayi? Pup bayi baru lahir (mekoneum) hrs sdh keluar dalam 48jam pertama, frekuensinya bervariasi tgt jenis asupan bayi

Bayi ASIx pd mgu2 awal bab 6-8x sehari, bahkan lebih, sdg bayi sufor lbh jarang, bentuk tinja lbh padat dg aroma lbh 'aduhai'

Mendekati 4bln, rata2 bayi bab 2x sehari, stl anak berusia 3-4th, bab bervariasi dr 3x sehari s/d 3x seminggu

Sembelit pd anak umumnya fungisional = tanpa kelainan saluran cerna, sebagian besar tjd krn anak suka menahan pup

Rasa nyeri saat pup, bikin anak pny kecenderungan menahan pup scr sadar, sbbkan tinja berdiam lama di usus besar, mengeras & membesar

Knp sembelit? Perubahan makanan, kurang minum, terlalu banyak susu sapi, terlalu cepat toilet training, stres, asyik main smp lupa bab :p

Mencari sbb sembelit sgt penting utk rencanakan tindakan, pasien hrs bantu dokter dg menceritakan segala hal terkait ggn pencernaan

Sembelit yg tjd pd bayi baru lahir (usia >48jam blm pup) mengarah ke kelainan organik (Hirschsprung) atau ggn hormon tiroid

Pd anak, sembelit biasa tjd pasca demam batpil, anak hilang selera makan & gerak usus melambat, bbrp hari tdk bab bikin anak lbh gak nyaman

Rasa nyeri + pup keras jd trauma tersendiri » anak cenderung menunda pup » tinja makin numpuk menyumbat keras » sembelit

Sembelit pd anak mybbkan tinja terkumpul & menumpuk di rektum, shg makin besar volume tinja, membuat sensasi pup berkurang

Sumbatan tinja tsb jg bikin anak srg kecepirit, kdg smp berdarah2 akibat lecet krn tinja yg besar & keras saat pup :(

Anak yg sembelit biasanya jd susah makan, BB lambat naik, srg tampak menahan pup dg berdiri menyilangkan kaki

Sembelit yg sdh lama bisa jg membuat anak jg sulit mengontrol pipis (ngompolan) & rentan mengalami infeksi saluran kemih

Saat anak sembelit (ingat lagi kapan tmsk sembeliit) bawa ke dokter utk cari sebabnya, diskusikan smp jelas diagnosis & tatalaksananya

Dokter mungkin akan meresepkan pencahar (bisa obat minum atau lwt dubur) utk evakuasi tinja

Namun terapi yg penting adalah melatih kebiasaan bab yg teratur, dg toilet training, modifikasi aktivitas fisik, diet serat + prebiotik

Pola makan kaya sayur/buah/sereal membantu pup lbh lancar, mengurangi susu + produknya juga bermanfaat atasi sembelit

Ada anjuran "P fruits make you Poop: prune, plum, peach, pear" klo susah dicari, ekstra pepaya jg bisa lancarkan bab

Klo problemnya krn usus yg 'malas', ajak anak aktif bergerak, lari2 atau main sepeda merangsang tubuh utk lbh gampang berhajat

Jgn lupa biasakan anak nongkrong di toilet stiap pagi, utk bentuk rutinitas bab yg teratur & menyenangkan

Cosplay jadi pegawai kantoran

Belasan tahun menjadi "pegawai rumahan" yang sehari hari ngabisin waktunya untuk ngurusin hal hal domestik, berkomunikasi mostly h...